Selasa, 09 Oktober 2018

hilang nya senja

hallo senja...?

***

aku berjalan perlahan di bawah indah nya senja. senja..ya, dia begitu indah untuk dimiliki namun juga patut untuk di kagumi. senja akan selalu datang ketika matahari pergi, namun mereka tidak saling menyaingi tetapi justru saling melengkapi. senja adalah cinta,karna cinta akan selalu ada sampai sang senja menghampiri nya.

Ketika hanyalah kenangan yang tertinggal dari orang-orang yang kita sayang, pada saat itu dunia terasa begitu sempit dan tak ada waktu yang bergerak. Setelah ia pergi, barulah orang tahu betapa berharganya hari-hari yang telah terlewati, bahwa akhir dari dongeng yang bahagia ditentukan oleh goresan pena pada halaman awal. Tidaklah berlebihan ku menyebut kisah kami laksana dongeng, yang selalu berakhir bahagia meskipun bersusah-susah kisah harus dilakonI.

dari panggung yang tinggi, aku memainkan peranku sendiri. sebagai orang yang patah hati. senjaku, engkau pergi seutuhnya dan tenggelam dimataku. engkau sudah terlalu jauh mengisi kesepianku. masuk dikehidupkanku dan membuat hari itu menjadi bewarna. kini, senja hanyalah sebuah kepergian, salah satu drama semesta. aku belajar memahami untuk membiarkannya pergi, karena ini memamng panggung mereka. ah, aku memang egois. aku hanya dipinjamkan sementara. namun aku terlarut dan tak mau ditingkalkan senja.

disebuah tempat makan, ku mulai bertukar cerita kepadanya. duduk dibangku itu saat senja mulai memerah, sambil melihat anak kecil bermain disekitarku. begitu tertawa riang seakan tidak punya beban. ku tersenyum melihat tingkah laku polosnya. 

hingga langit sudah berubah warna menjadi jingga. aku bergegas pulang serta harus mengakhiri cerita, sekaligus mengakhiri pertemuan ini, rasa nya berat sekali beranjak dari bangku ini. tapi mau tak mau harus beranjak dari tempat makan ini. karena ku harus latihan.

ketika ku beranjak keluar,rintikan hujan mulai turun hari semakin larut, aku takut ku telat tiba di tempat latihan, lalu dia berkata "aku pulang naik angkot aja ya". hei jangan!!! biar kau kuantar sampai rumah karena aku harus tanggung jawab mengantar mu tiba hingga depan rumah dengan selamat, aku hanya membawa sepeda motor,tapi di dalam jok ada jas hujan hanya satu, kmu pakai saja ya. "ah, tidak... aku tidak mau merepotkan kamu, kamu aja yang pakai,biarlah aku sudah terbiasa pulang sendiri". ku menatap kedua matanya sambil berkata, "biar kau kuantar ya.."  dan akhirnya dia mau untuk diantar pulang denganku.

hujan  belum mau juga berhenti, dan ku memberikan jaket ku. lalu,dia mengenakan ke tubuhnya yang menggigil. pandangan tersorot ke lampu mobil dan motor dijlan itu kala macet. tapi nampak indah, karena berdua denganmu.  berjalan cepat menuju rumahnya karena aku akan bergegas latihan, lalu kita tertawa lepas dan menikmati hujan ini. seakan berkata, ''terimakasih tuhan menurunkan hujan menunda sejenak perpisahan kita" .

Senja kini hadir lagi, menaungi hati ku yang penuh dengan emosi. Tetapi tidak diiringi rintikan hujan kali ini. Tidak ada pelangi, tidak ada awan gelap yang beradu di sudut cakrawala. Senja kali ini diiringi bersama silaunya cahaya bulan dan awan cerah yang menggantung di sudut langit bersama bintang yang redup. aku memandangi langit, bukan senja kali ini yang diiringi hujan tetapi hatinya kali ini yang diiringi badai. Mungkin tugas hujan dan senja sudah selesai, memisahkan ku dengannya. Lalu mengapa tugas senja kali ini harus lebih kejam? Kemanakah perginya gadis kecil itu dengan suara riang menyambut ku di pertemuan kala itu? Kemana perginya gadis itu dengan hidung minimalisnya? Apakah aku harus kehilangan sosok itu lagi? Bukan untuk pertama kalinya, tetapi untuk terakhir kalinya. Karena mulai saat ini, tak akan lagi pertemuan yang mengakhiri perpisahan. Karena ini perpisahan terakhirnya yang tak akan berujung lagi.


#MSA14