Sabtu, 08 September 2018

penyesalan ku


Aku adalah seorang anak yang terlahir dari sebuah keluarga kecil yang sederhana. Keluargaku terdiri dari lima orang, yaitu Ayah, Ibu, aku dan dua orang kakak ku. Aku sangat bahagia, mempunyai keluarga yang harmonis dan sangat sayang kepadaku dan kakak ku. Kebahagiaan selalu menghiasi hari-hari kami walaupun terkadang terjadi keributan kecil antara aku dan kakak ku, tapi kedua orangtuaku bisa memakluminya dan selalu menasehati kami tanpa amarahnya.

Ayahku adalah seorang pekerja serabutan yang memiliki pekerjaan tidak tetap. Upah yang diterima kadang kala kurang memenuhi kebutuhan keluarga kami, seperti biaya kuliahku dan keperluan rumah tangga lainnya. Namun dengan keadaan ini ibuku tak pernah mengeluh dan ibulah yang bekerja keras untuk bekerja, selalu memahami dan tidak pernah menuntut sesuatu yang lebih dari ayahku, Ibu selalu menyambut kedatangan ayahku dengan senyum yang indah ketika Ayah pulang kerja dan sebalik nya, ayah ku selalu ada buat ibuku antar jemput ibu sehabis bekerja,mereka saling melengkapi walau terkadang mis komunikasi kepada mereka.

Ayahku sangat menyayangi anak-anaknya, Ayah yang selalu ada hampir 24 jam menemani ku dan kakak ku,terkadang ayah  marah jika kami melakukan kesalahan, hanya nasehat-nasehat bijak yang membuat kami malu untuk melakukan lagi kesalahan yang sama.
Aku sangat menghormati dan menyayangi ayahku, bahkan rasa ini terasa masih kurang bila dibandingkan dengan perjuangan keras yang dilakukannya demi menghidupi keluarga kecilnya.

sebagai anak terkhir aku merasakan kasih sayang yang lebih dari ayah dan ibu,terutama dari ayah, walau aku kehilangan ibu yang sibuk kerja setiap hari tapi di sisi lain ayah bisa menggantikan posisi ibu saat mendidik aku dan kakak ku.

ayah yang cenderung keras bisa mendidik anak nya dengan sabar dan lembut,bahkan bila dibandingkan dengan ibu mungkin ayah lah yg lebih lembut dan sabar dalam hal mendidik ku.

ayah yang selalu mempunyai ambisi besar untuk aku menjadi pemain sepak bola profesional,hingga mengorbankan waktu dan uang nya hanya untuk aku, dari pagi mengantar aku latihan hingga malam dengan setia nya ayah ku duduk dipinggir lapangan menunngu ku dan berteriak menyemangatiku hingga larut malam.

dan sampai akhir nya aku harus mengubur ambisi ayah ku yang ingin aku menjadi pemain sepak bola profesional,karier sepak bola ku berhenti total tanpa hasil apapun.

kini Hari-hari kami sekarang dilalui tanpa Ayah. tepat malam ini hari sabtu jam 11 ayah menhembuskan nafas terakhirnya di pelukan ku,disampingku. 5 bulan lebih Ayah tidak bersama kami lagi, aku mulai merasa ada yang hilang dalam kehidupan kami, perasaan rindu akan kehadiran dan kehangatan seorang Ayah mulai menggangguku. Aku rindu sosok yang selalu menjaga keluarga kami. Aku rindu sosok yang selalu membuat kami bahagia. Aku rindu sosok yang selalu tersenyum dan pelukan hangat nasehatnya. Aku tidak tahu kemana harus mencari Ayah. Hanya seuntai doa yang kupanjatkan semoga Ayah tenang disana dan ditempatkan di tempat yang indah.


MSA14



Tidak ada komentar:

Posting Komentar